Lompat ke isi utama

Berita

Moh Amin : Anggota Bawaslu Akan Jadi Agen Patuh Dan Taat Protokol Kesehatan Covid-19

Moh Amin : Anggota Bawaslu Akan Jadi Agen Patuh Dan Taat  Protokol Kesehatan Covid-19

Pelaksanaan Pilkada lanjutan 2020 yang dilaksanakan ditengah pandemi corona, membuat sebagian kalangan pesimis jika gawe besar di 270 daerah, diantaranya 19 kabupaten/Kota di Jawa Timur ini akan berhasil malah akan menjadi klaster penyebaran corona baru. Untuk menepis anggapan tersebut, Bawaslu Provinsi Jawa Timur sudah memastikan jika seluruh tahapan akan dilakukan dengan cermat dan berhati hati serta selalu menggunakan protokol kesehatan covid-19.

Dalam webinar yang di selenggarakan DPD Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) Jawa Timur, Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Timur, Moh Amin yang juga didapuk menjadi narasumber dalam acara tersebut mengatakan jika Bawaslu Jawa Timur sudah menginstruksikan kepada jajaran dibawahnya untuk patuh dan taat pada protokol kesehatan covid-19. Hal itu dilaksanakan selain sebagai konsekwensi tugas yang sudah diamanahkan undang – undang, juga untuk menjaga keselamatan penyelenggara dan pemilih saat pelaksanaan pilkada serentak 2020 yang digelar 9 Desember nanti.

“kami tidak mau penyelenggara khususnya anggota Bawaslu di Jawa Timur menjadi penyebab klaster baru penyebaran covid-19 di Jawa timur, untuk itu kita instruksikan kepada jajaran dibawah untuk menjadi agen, jadi prototipe, jadi contoh kepada masyarakat untuk patuh dan taat terhadap protokol kesehatan covid-19 dalam melakukan tugas pengawasan pilkada kali ini, apapun kondisi dan kendalanya” kata Amin.

Masih menurut Amin, Bawaslu sudah melakukan persiapan tugas pengawasan pilkada secara matang dan terukur, termasuk soal support anggaran. Tugas yang sudah diamanahkan Undang – undang, harus dijalankan apapun resiko yang dihadapi termasuk dalam situasi pandemi seperti saat ini.”jangan sampai terjadi tidak ada anggaran, maka kerja pengawasan tidak dilakukan, tidak ada itu dalam kamus kita,” Lanjut Pria asal Sumenep madura ini.

Selain dalam ancaman penyebaran pandemi, Pilkada kali ini fokus pengawasan Bawaslu adalah money politik, netralitas ASN termasuk TNI dan Polri serta ancaman menurunnya partisipasi pemilih. “ untuk itu sebagai salah satu penyelenggara, kita harus selalu membangun optimisme dalam situasi ini. Menurunnya kondisi ekonomi jangan malah menyuburkan praktik money politik, itu tugas berat kita melakukan upaya pencegahan, termasuk mencegah terjadinya tidak netralnya ASN, TNI dan Polri dalam pilkada, bahkan ancaman turunnya angka partisipasi masyarakat. Untuk itu mari semua elemen bergandengan tangan untuk membangun rasa optimis bahwa Pilkada dalam situasi pandemi ini sukses dan berkualitas,” pungkas Amin. (humas)